Orang yang sering mengeluh
akan mendapatkan hal sia-sia belaka. Mengeluh hanya akan menciptakan rasa putus
asa hingga enggan berjuang. Padahal ada banyak orang yang diberikan fisik
kurang sempurna, namun memiliki tekad kuat untuk berjuang terus sampai sukses.
Seperti kisah gadis disabilitas asal Situbondo yang tidak bisa mengenyam
pendidikan formal, namun ia sanggup menghafal Al-Qur’an di tengah keterbatasan
fisik.
Siapa sosok inspiratif asal Situbondo ini?
Nama sang gadis yang
berusia 30 tahun asal Dusun Teluk Anyar, Desa Alas Malang, Kecamatan Situbondo
adalah Mutmainah. Gadis cantik yang memiliki kekurangan tidak bisa melihat
sejak kecil telah menghafal 30 juz Al-Qur’an. Meskipun ia penyandang
disabilitas, namun semangat juang yang dimiliki Mutmainah patut diapresiasi.
Ketidakmampuan melihat bukan alasan untuk menyerah dan meratapi takdir hidup
yang harus ia jalani.
Sejak kecil Mutmainah
tidak pernah merasakan bangku pendidikan formal seperti anak-anak kebanyakan.
Tetapi ia belajar ilmu membaca dan menulis Al-Qur’an dari orangtua di rumah.
Tentu keyakinan dan ketelatenan pasangan Zainal Arifin dan Siti Munirah
merupakan pondasi menjadikan Mutmainah sebagai orang yang tidak pernah menyerah
dengan kondisi. Ia belajar secara otodidak dalam hal membaca dan menulis
dibantu oleh orang-orang terdekat di sekitar.
Berkat perjuangan yang tak
pernah lelah, Mutmainah telah hafal Al-Qur’an sejak ia berusia 17 tahun.
Keinginan terbesar yang ingin dilakukan oleh sang hafidzah adalah membahagiakan
kedua orangtua yang telah renta. Sosok sulung yang tinggal di Situbondo
berharap bisa memiliki usaha sendiri agar bisa memenuhi kebutuhan diri dan membantu orangtua yang
tidak lagi bekerja.
Jika ia bisa berdikari dengan usaha mandiri, kenapa tidak? Keinginan Mutmainah
menjadi pribadi yang mandiri sangat terpuji. Ia tidak pernah ingin menyerah
dengan kekurangan diri sebagai penyandang tunanetra. Jika memiliki kesempatan,
Mutmainah ingin terus belajar dan belajar. Ia perlu dukungan sarana dan
prasarana agar bisa menjadi orang yang mandiri, sukses dan terus mengamalkan
ilmu Al-Qur’an.
Kebaikan yang bisa diberikan untuk Mutmainah
Belajar dari kisah
Mutmainah, kita bisa mengambil banyak hikmah dan pelajaran bahwa hidup bukan
sekadar mencari duniawi. Hidup bukan tentang untung dan rugi semata sebab ada
orang-orang yang berusaha bertahan hidup ditengah keterbatasan fisik. Meskipun
tidak mampu melihat sejak kecil, Mutmainah tidak pernah menyerah dan terus
berjuang agar bisa menjadi orang yang berguna bagi agama.
Sudahkah kita meluangkan waktu
untuk belajar ilmu agama lebih dalam? Terkadang kita cenderung acuh dan kurang
bersyukur dengan apa yang disebut kesempurnaan fisik. Demi mengapresiasi
perjuangan Mutmainah, kita bisa mulai melakukan langkah kecil dengan memberikan
kebahagiaan untuknya. Lewat campaign #AwaliDenganKebaikan, kita bisa memberikan
sedikit berkah bahagia kepada Mutmainah dan keluarga dengan umroh gratis.
Anda bisa memberikan
sumbangsih sosial untuk orang-orang baik seperti Mutmainah dengan menjadi
peserta produk asuransi syariah. Dengan fitur wakaf, Anda
bisa mendonasikan kelebihan harta kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.
Sumbangsih sosial Anda sangat bermanfaat untuk mereka, ya! Tentu masih ada
banyak fitur menarik yang bisa Anda dapatkan untuk menjamin kehidupan yang
lebih baik lagi.
Dengan memiliki asuransi syariah Indonesia, Anda bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Selain
itu, Anda juga bisa memiliki jaminan proteksi finansial dari berbagai macam
risiko yang mungkin terjadi. Musibah, bencana alam, kecelakaan, sakit hingga
kematian bisa membuat keluarga Anda berada dalam masa yang sulit. Kenapa tidak
melindungi masa depan orang-orang tercinta dengan asuransi? Yuk, bergabung
dengan asuransi syariah dari Allianz!